Jakarta, 13 November 2025 — Indonesia tengah menapaki babak baru dalam perjalanan menuju kemandirian energi bersih. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi sorotan utama dalam upaya transisi menuju energi hijau yang berkelanjutan. Pemerintah bersama sektor swasta kini memperkuat langkah untuk menggenjot kapasitas PLTS nasional hingga menembus target ambisius 100 gigawatt dalam beberapa tahun mendatang.
Para pakar menilai PLTS adalah “kuda hitam” dalam transformasi energi karena mampu memberikan daya bersih secara cepat, efisien, dan terjangkau. Pertumbuhan sektor PLTS atap di kawasan industri dan perumahan juga meningkat signifikan, menandakan kesadaran publik terhadap pentingnya energi hijau semakin tinggi.
Namun di balik geliat positif itu, realita di lapangan masih menghadirkan sejumlah tantangan. Proyek PLTS Terapung Tembesi di Batam, yang semula dijadwalkan beroperasi pada akhir 2025, harus diundur ke pertengahan 2026 karena kendala konstruksi dan penyesuaian teknis di lapangan. Kasus ini menjadi refleksi bahwa transisi energi bukan hanya soal visi besar, tetapi juga kesiapan teknis, regulasi yang solid, serta tata kelola proyek yang matang.
Di sisi lain, sejumlah perusahaan nasional dan internasional terus memperluas investasi di bidang energi surya. Teknologi penyimpanan energi berbasis baterai (BESS) mulai diterapkan secara lebih luas untuk menjaga stabilitas pasokan listrik bersih, terutama bagi sektor industri dan pertambangan yang membutuhkan keandalan tinggi.
Bagi pemerintah, momentum ini menjadi panggilan untuk mempercepat penyempurnaan regulasi, memperluas insentif, dan mendorong kolaborasi lintas sektor. Sementara bagi dunia usaha, peluang besar terbuka untuk berinvestasi dalam sistem PLTS skala besar maupun kecil.
Hari ini, Indonesia tidak lagi sekadar berbicara tentang potensi energi surya, melainkan sudah menapaki jalur nyata menuju masa depan energi bersih. Langkah ini menjadi bukti bahwa sinar matahari bukan hanya sumber kehidupan, tetapi juga sumber harapan bagi kemandirian energi nasional.
