Banjir Aceh: Turun 9,79 Miliar Kubik Air dalam Dua Hari — Alarm bagi Siaga Iklim & Lingkungan

Berita Lokal

Banda Aceh — Hujan ekstrem melanda wilayah Aceh dan sekitarnya selama dua hari terakhir telah mengguyur dengan volume luar biasa. Menurut Hanif Faisol Nurofiq selaku Menteri Lingkungan Hidup (LH), data menunjukkan bahwa sekitar 9,79 miliar meter kubik air turun dalam kurun waktu tersebut — sebuah volume air yang jauh melampaui kapasitas daya tampung alam dan memicu bencana hidrometeorologi.

Pemerintah, melalui Kementerian LH, menyatakan bahwa hujan ekstrem ini dipicu oleh fenomena cuaca yang luar biasa, diperparah dengan kerusakan ekosistem dan pengurangan tutupan lahan di wilayah hulu. Imbasnya meluas — banjir bandang dan longsor mengguncang Aceh serta provinsi tetangga seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat, memporak-porandakan permukiman, mengganggu jalur transportasi, dan menimbulkan krisis kemanusiaan.

Dalam respon cepat, Kementerian LH mulai menarik izin lingkungan dari korporasi yang beroperasi di kawasan terdampak untuk mengevaluasi kontribusi manusia terhadap kerusakan lingkungan dan memperparah dampak bencana. Pemeriksaan mendetail akan digelar dalam beberapa hari mendatang dengan tujuan memastikan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap daya dukung lingkungan.

Menteri Hanif menegaskan bahwa peristiwa ini bukan sekadar ujian cuaca — melainkan peringatan nyata bahwa Indonesia berada pada krisis iklim dan kerusakan lingkungan. Pemerintah mengajak semua pihak, mulai dari korporasi, pemerintahan daerah, hingga masyarakat, untuk bersama memperkuat mitigasi, adaptasi, serta menjaga kelestarian lingkungan agar tragedi seperti ini tidak terulang.

Dengan bencana yang meluas dan dampak serius terhadap masyarakat, ekonomi, dan ekosistem — respons cepat dan reformasi lingkungan menjadi keniscayaan. Pemerintah berharap langkah ini dapat menjadi momentum untuk membangun ketahanan iklim serta lingkungan di seluruh nusantara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *